Setelah selesai pendidikan dokter tahun 1995, aku bertugas di Puskesmas Ngemplak 1 Sleman sebagai dokter ke-3. Di situ ada dokter kepala perempuan,1 dokter umum dan 1 dokter gigi. Wah..banyak juga ya dokternya. Maklumlah, di Puskesmas tersebut melayani rawat inap dan persalinan. Jaman saya dulu belum ada yang namanya internship alias magang setahun setelah lulus menjadi dokter. Yang ada waktu itu adalah peraturan PTT atau pegawai tidak tetap selama 3 tahun, dan mendapatkan gaji berdasarkan lokasi PTT. Puskesmas tempat PTT ku termasuk kriteria biasa, dengan honor 500 ribu/bulan. Lumayanlah honor sebesar itu pada tahun 1995, karena untuk bayar cicilan rumah saja masih 140 ribu/bulan.
Bekerja di puskesmas rawat inap ternyata menyenangkan juga. Kebetulan juga puskesmas tersebut termasuk Puskesmas percontohan sekabupaten Sleman. seringnya maju lomba, entah lomba paramedis, lomba desa teladan, lomba kepala desa teladan, sampai lomba dokter Puskesmas teladan. Meskipun banyak kegiatan, tetapi rasanya santai aja. Pagi hari apel pagi, maksudnya adalah petemuan pagi membahas kegiatan hari itu dan laporan pasien rawat inap atau permasalahan yang ada. Selesai apel pagi, acara bebas hehe...Beabas sesuai jadwal sih..biasanya ke poloklinik meriksa pasien yang datang. Kalo tidak jadwalnya, maka tugasnya jaga di rawat inap, dengan pasien yang selalu full book.
Melayani pasien pertama kali kayak belajar naik sepeda. Walaupun sudah lulus dokter, namun rasanya grogi juga nih..Beruntung paramedis di situ sudah senior semua. Mereka malah mengajari cara menghadapi pasien dengan penuh keramahtamahan hihi..Ada pasien yang hampir tiap hari periksa ke poliklinik. Seorang perempuan remaja. Entah keluhan pusing, pegel-pegel, wuah..nggak sembuh-sembuh deh pokoknya. Tapi anehnya, pasien tersebut malah seperti enjoy aja periksa. Kata perawatnya sih, mungkin pingin ketemu dokternya yang masih bujang dan ganteng hehe..maklumlah, baru kali itu ada dokter laki-laki (hehe..GR dikit lah..).
Tantangan lain bekerja di puskesmas Ngemplak adalah menolong pasien melahirkan. Walaupun bidan di situ sudah senior dan mahir, tapi mereka tetap menghormati dokternya (padahal dokternya juga baru lulus). Para bidan jaga akan selalu meminta tolong pada dokter yang jaga bila ada pasien mau melahirkan. saat itu masih jam 9 pagi, aku bertugas di rawat inap. Ada pasien in partu sudah bukaan 9. wah..sebentar lagi mau melahirkan nih..Bener saja, selang 10 menit pasien sudah mengerang kesakitan. Aku periksa (dengan sedikit grogi, karena baru pertama itu aku menolong persalinan setelah bener-bener jadi dokter) pembukaannya sudah lengkap. Segera saja bidan kupanggil untuk mendampingiku menolong persalinan. Dengan semangat dan profesional yang tinggi, akhirnya bayi lahir dengan selamat, dan ibunya bisa tersenyum puas. Dokternya juga tersenyum puas juga karena persalinan perdana. Hehe..begini to rasanya jadi dokter..
Bekerja di puskesmas rawat inap ternyata menyenangkan juga. Kebetulan juga puskesmas tersebut termasuk Puskesmas percontohan sekabupaten Sleman. seringnya maju lomba, entah lomba paramedis, lomba desa teladan, lomba kepala desa teladan, sampai lomba dokter Puskesmas teladan. Meskipun banyak kegiatan, tetapi rasanya santai aja. Pagi hari apel pagi, maksudnya adalah petemuan pagi membahas kegiatan hari itu dan laporan pasien rawat inap atau permasalahan yang ada. Selesai apel pagi, acara bebas hehe...Beabas sesuai jadwal sih..biasanya ke poloklinik meriksa pasien yang datang. Kalo tidak jadwalnya, maka tugasnya jaga di rawat inap, dengan pasien yang selalu full book.
Melayani pasien pertama kali kayak belajar naik sepeda. Walaupun sudah lulus dokter, namun rasanya grogi juga nih..Beruntung paramedis di situ sudah senior semua. Mereka malah mengajari cara menghadapi pasien dengan penuh keramahtamahan hihi..Ada pasien yang hampir tiap hari periksa ke poliklinik. Seorang perempuan remaja. Entah keluhan pusing, pegel-pegel, wuah..nggak sembuh-sembuh deh pokoknya. Tapi anehnya, pasien tersebut malah seperti enjoy aja periksa. Kata perawatnya sih, mungkin pingin ketemu dokternya yang masih bujang dan ganteng hehe..maklumlah, baru kali itu ada dokter laki-laki (hehe..GR dikit lah..).
Tantangan lain bekerja di puskesmas Ngemplak adalah menolong pasien melahirkan. Walaupun bidan di situ sudah senior dan mahir, tapi mereka tetap menghormati dokternya (padahal dokternya juga baru lulus). Para bidan jaga akan selalu meminta tolong pada dokter yang jaga bila ada pasien mau melahirkan. saat itu masih jam 9 pagi, aku bertugas di rawat inap. Ada pasien in partu sudah bukaan 9. wah..sebentar lagi mau melahirkan nih..Bener saja, selang 10 menit pasien sudah mengerang kesakitan. Aku periksa (dengan sedikit grogi, karena baru pertama itu aku menolong persalinan setelah bener-bener jadi dokter) pembukaannya sudah lengkap. Segera saja bidan kupanggil untuk mendampingiku menolong persalinan. Dengan semangat dan profesional yang tinggi, akhirnya bayi lahir dengan selamat, dan ibunya bisa tersenyum puas. Dokternya juga tersenyum puas juga karena persalinan perdana. Hehe..begini to rasanya jadi dokter..