Cardiac Arrest Picu Kematian Michael Jackson

BINTANG pop Michael Jackson meninggal di usia 50 tahun akibat cardiac arrest. Stasiun TV Los Angeles KTLA melaporkan bahwa Los Angeles fire officials sempat merespon panggilan 911 dari rumah Jackson. Tapi, Jakson sudah tidak bernafas lagi saat petugas tiba di sana. Para medis melakukan prosedur darurat medis (Cardiopulmonary resuscitation/CPR) dan melarikannya ke UCLA Medical Center. Meskipun rumah sakit tidak membeberkan detail kondisi Jackson, dia dinyatakan meninggal akibat cardiac arrest. Apa beda cardiac arrest dengan serangan jantung? Menurut Douglas Zipes, MD, MACC, seorang profesor dari Indiana University School of Medicine, dalam cardiac arrest, jantung berhenti bekerja dengan benar. Cardiac arrest, menurut Zipes, berbeda dengan serangan jantung, tapi bisa terjadi akibat serangan jantung. Cardiac arrest, merupakan gangguan ritme jantung saat bilik jantung bagian bawah, berdetak sangat cepat, 4-600 kali dalam semenit. Ritme jantung ini, lantut Zipes, mencegah kontraksi bilik jantung bagian bawah dan menghambat pemompaan darah ke otak dan ke seluruh bagian tubuh. Dan, jika tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kematian dalam waktu 4-5 menit. Saat terjadi gangguan ritme jantung, terang Zipes, bilik jantung bagian bawah sama seperti sekantung cacing yang sudah tidak lagi efektif menekan. Akibatnya tidak ada darah yang dipompa ke seluruh bagian tubuh. Dan jika tidak ada oksigen dalam pembuluh darah yang bisa dipompa ke otak, maka otak akan segera mati. CPR, menurut Zipes, bisa membantu agar darah tetap mengalir. Tapi diperlukan kejutan listrik ke jantung, baik dari alat penyalur listrik dari luar maupun peralatan internal jantung, untuk mengejutkan jantung agar kembali ke ritme normal."Beberapa aliran darah harus distimulusi, baik dengan CPR atau dengan alat pengejut untuk mengembalikan jantung ke fungsi normal," ujar Zipes, seperti dikutip situs webmd. Menurut Zipes, 30-50% kasus cardiac arrest merupakan manifestasi dari penyakit jantung yang belum kelihatan. Jadi, Anda mungkin tidak akan merasakan rasa sakit di dada, sulit bernapas. Anda mungkin tidak merasakan gejala apapun.

Infants With Fetal Distress Are Most Affected by General Anesthesia for Cesarean Delivery

The infants most affected by general anesthesia for cesarean delivery are those who are already compromised in utero, according to the results of a study reported in the April 29 Online First issue of BMC Medicine. Anaesthesia guidelines recommend regional anaesthesia for most caesarean sections due to the risk of failed intubation and aspiration with general anaesthesia," write Charles S. Algert, from Kolling Institute of Medical Research, University of Sydney in Sydney, Australia, and colleagues. However, general anaesthesia is considered to be safe for the foetus, based on limited evidence, and is still used for caesarean sections. The study cohort consisted of 50,806 infants delivered by cesarean delivery from 1998 to 2004 for indications of planned subsequent cesarean delivery, failure to progress, or fetal distress. The investigators compared outcomes of neonatal intubation and 5-minute Apgar scores of less than 7 for deliveries performed with the mother under general anesthesia vs those performed with the mother under spinal or epidural anesthesia. For all 3 indications and across all levels of hospital, the risk for adverse outcomes was increased for cesarean deliveries performed with the patient under general anesthesia. Low-risk, planned subsequent cesarean deliveries had the largest relative risks for resuscitation with intubation (relative risk, 12.8; 95% confidence interval [CI], 7.6 - 21.7), and for Apgar scores of less than 7 (relative risk, 13.4; 95% CI, 9.2 - 19.4). Unplanned cesarean deliveries because of fetal distress had the largest absolute increase in risk (5 extra intubations per 100 deliveries and 6 extra Apgar scores <>

The Australian National Health and Medical Research Council supported this study. The study authors have disclosed no relevant financial relationships. BMC Med. Published online April 29, 2009.