Friday, August 21, 2015

Indonesia bebas rokok 2020

ROKOK !!

GURU : “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”
Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’.”
Syeikh : “Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang?”
Guru : “Iya.”
Syeikh : Apakah” ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”
Guru : “Tidak ada.”
Syeikh : “Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK..(QS al A’raf 157).”
“Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik sehingga termasuk yang dihalalkan. Adapun yang buruk-buruk, maka Allah mengharamkannya.”
Guru : “Menurut kami, rokok itu termasuk thayyibaat (yang baik-baik), meskipun menurut Anda tidak baik.”
Syeikh : “Anda punya istri?”
Guru : “Ya…”
Syeikh : “Anda punya anak?”
Guru : “Ya …”
Syeikh : “Jika kaulihat anakmu mengunyah permen, apakah kamu ridha?”
Guru : “Ya, tidak masalah…”
Syeikh : “Kalau kaulihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu ridha?”
Guru : “Tidak…”
Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Karena itu tidak baik (yakni termasuk sesuatu yang buruk).”
“Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram? Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”
Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya, lalu ia berkata, “Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada Allah dari rokok.”
SIWAK LEBIH UTAMA DARIPADA ROKOK

Friday, August 14, 2015

Jadi dokter perlu waktu lama?

Asosiasi institusi pendidikan kedokteran atau disingkat AIPKI sedang melakukan muktamar di Surakarta tanggal 15 Agustus 2015. Sebenarnya berapa lama sekolah untuk menjadi dokter? Jika anda ingin menjadi seorang dokter, maka anda harus sekolah di fakultas kedokteran selama 4 tahun menjadi sarjana kedokteran, kemudian masuk program profesi selama 2 tahun agar lulus bisa disebut sebagai dokter. 
Setelah lulus sarjana kedokteran, apakah jika mau praktek sudah boleh? Anda harus ikut internship selama setahun untuk mendapatkan surat ijin praktek. Jika anda ingin menjadi dokter spesialis, maka diperlukan sekolah lagi sekitar 4-5 tahun. Jadi total perlu waktu 11-12 tahun untuk menjadi dokter praktek spesialis. Hmm..mau?

Tuesday, August 04, 2015

Mau sehat? Lakukan food combining?

Tubuh manusia diciptakan sedemikian sempurna, sehingga dapat menanggulangi sendiri gangguan yang berasal dari luar seperti bakteri, virus, polusi maupun dari dalam tubuh, seperti pertumbuhan sel kanker. Pertahanan tubuh ini dapat tercapai karena gaya hidup seperti pola makanan dan minuman yanag dimakan.
Food combining berusaha mengembalikan pola makan yang seimbang sehingga membantu tubuh mengatasi problematika secara mandiri tanpa bantuan obat obatan dari luar tubuh.
Berikut panduan dasar melakukan food combining:


Kuliah Siklus Krebs dan Bioenergetika